Nah, menyambung sama entry sebelumnya, saya mau lanjut cerita soal hari kedua saya di Bandung. Oknum-oknumnya masih sama dengan hari pertama, tapi kegiatannya jelas berbeda. Soalnya di hari kedua ini, kami sudah menentukan destinasi yang akan kami tuju dari sejak di Jakarta. Bahkan kami sampai rela bangun pagi-pagi sekali!
Hari itu hari Minggu dan biasanya kalau di Jakarta, hari terakhir weekend biasanya sama manfaatkan untuk bermalasan. Tapi tidak untuk kali ini, Fergusso. Oh, tidaaak! Di hari Minggu yang ini, saya bangun subuh, sholat, lalu langsung sibuk membangunkan kawan-kawan saya yang wajahnya masih melekat di bantal masing-masing. Alasannya tidak lain dan tidak bukan karena kami kepingin sarapan di sebuah restoran kuno bernama Braga Permai.
Seperti yang kita tahu, Bandung itu sungguh ramai sama wisatawan kalau akhir pekan. Makanya kami pun ingin berangkat sepagi mungkin ke destinasi kami. Soalnya kalau kata Tcuminem, BraPer (sebutan gaul Braga Permai) ini suka ramai sama turis mancanegara. Wah, mendengar ini saya jadi tambah semangat, dong. Alhasil, kami pun bertolak dari kamar apartemen kami pukul 08:30 WIB (sekalian checkout juga).
Oh, ya! Selama di Bandung kami memanfaatkan Gocar dan Grabcar. Karena jaraknya yang relatif dekat, tarifnya pun nggak mencekik! Dihitung-hitung untuk ongkos transportasi per orang selama 2 hari di Bandung nggak nyampe Rp100.000,- kok. Sudah begitu, driver-drivernya lihai dan hafal jalan! Ngga pusing dan ngga repot, baby!
Sesampainya di BraPer, kami dapat kejutan menyenangkan; tempatnya belum ramai! Jadi kami bisa duduk-duduk dengan nyaman tanpa harus menunggu sama sekali. Waktu itu, kami pilih tempat duduk di luar supaya bisa menikmati udara Bandung yang masih sejuk. Suasananya restoran ini jujur nyaman sekali! Selama menunggu makanan, kami dimanjakan dengan pertunjukan live accoustic yang merdu, tidak bising, dan bikin santai. Benar-benar pas, deh. Dan ketika makanan datang, saya kembali diingatkan kalau di kota ini, harganya memang berani bersaing.
Makanan yang kami pesan saat itu, nggak ada yang harganya ratusan ribu. Bahkan pizza yang bisa dibagi-bagi untuk tiga orang sekalipun. Soal rasa, sih, benar-benar nggak usah dipertanyakan lagi! Enak! Saya bahkan hanya bisa merem-melek ketika meneguk iced americano dan stroop waffle-nya. Legit, pahit, dan wangi semua jadi satu kesatuan yang maha sempurna. Benar-benar sarapan yang tiada tandingan!
Tsumine adalah saya |
Selain Braga Permai, pagi itu saya juga menyempatkan diri untuk mampir dulu di Toko Kopi Djawa. Buat saya, kalau kamu suka kopi, kamu wajib mampir sini dan beli es kopi gula arennya. Pahit, manis, dan legitnya sungguh pas! Cocok banget buat yang suka es kopi gula aren.
Nah, sambil minum kopi ini, saya, tcuminem, dan Ella melanjutkan perjalanan menyusuri jalanan Braga sampai ke Jalan Asia-Afrika. Tanpa diniatkan sama sekali, kami akhirnya iseng masuk ke Museum Konferensi Asia-Afrika. Boleh dibilang, kami jadi belajar banyak soal konferensi yang diinisiasi oleh Presiden Soekarno ini. Fun fact dari lapangan: Museum Konferensi Asia-Afrika sendiri dulunya bernama Gedung Merdeka dan merupakan tempat diadakannya konferensi non-blok tersebut. Arsitekturnya masih asli dan layout bangunannya pun masih dipertahankan seperti saat konferensi dulu. Keren ya?
Puas napak tilas, kami memutuskan untuk makan siang di Braga Art Cafe. Sebuah Bistro kecil di samping Braga Permai. Tempatnya sepi dan nyaman. Sayang buat saya makanannya sendiri agak lack luster dibandingkan destinasi-destinasi yang sebelumnya. Tetap enak, tapi tidak se"wow" itu. Tapi bisa saja ini karena kami sudah mulai letih dan kebetulan rahim saya berulah, hehe.
Pumpkin soup ini enak banget sih tapi. |
All in all, perjalanan ini mungkin singkat. Tapi buat saya capek dan puasnya totalitas banget. Kalau disuruh ngulang, saya akan mengangguk dengan mantap.
Minus drama-drama di awalnya tentu. Lelah.
Til next time!
Places I've mentioned:
- Braga Permai: Jl. Braga No.58, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, 40111. Buka dari Senin s/d Minggu jam 07:00 s/d 22:00 (EDC & QRis available)
- Toko Kopi Djawa: Jl. Braga No.81, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, 40111. Buka dari Senin s/d Minggu, jam 08:00 s/d 22:00 (EDC dan QRis available)
- Museum Konferensi Asia Afrika: Jl. Asia Afrika No.65, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, 40111. Senin, Rabu, dan Jumat tutup. Jadwal kunjungan satu jam sekali dari jam 09:00 s/d 16:00
- Braga Art Cafe: Jl. Braga No.68, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, 40111. Buka dari Senin s/d Minggu, jam 10:00 s/d 23:00 (EDC dan QRis available)
Disclaimer: post ditulis berdasarkan pengalaman pribadi.
Komentar
Posting Komentar